
Masa depan Mike Maignan kembali menjadi sorotan di AC Milan setelah kontraknya memasuki fase rawan tanpa adanya perkembangan berarti. Situasi ini mengingatkan publik pada kasus hilangnya Theo Hernandez musim lalu, yang membuat pihak klub dan para pengamat semakin cemas. Maignan, yang dikenal sebagai figur sentral di ruang ganti, belum menunjukkan tanda-tanda ingin membuka dialog baru, dan kondisi ini menimbulkan kekhawatiran bahwa Milan dapat mengulang kesalahan yang sama.
Kondisi kontrak yang menggantung menempatkan Milan dalam posisi sulit. Ketidakpastian ini berpotensi mengganggu rencana jangka panjang klub dan menimbulkan risiko kehilangan pemain penting tanpa nilai transfer. Seiring berjalannya waktu dan masa kontrak yang semakin menipis, tekanan pada manajemen untuk bergerak semakin besar. Kehilangan Maignan bukan hanya berarti merosotnya kualitas di bawah mistar, tetapi juga hilangnya salah satu pemimpin tim yang berperan dalam menjaga stabilitas ruang ganti.
Kritik tajam datang dari jurnalis Italia Pietro Mazzara yang menilai bahwa situasi ini tak boleh dibiarkan terus berlarut. Baginya, Milan perlu segera menghidupkan kembali negosiasi dan menemukan kesepakatan baru sebelum terlambat. Ia mengingatkan bahwa klub sebelumnya telah menjalin komitmen verbal dengan Maignan, sebuah dasar yang seharusnya cukup kuat untuk memulai kembali pembicaraan meski sempat terganggu oleh kritik atas performa sang kiper di ajang Eropa.
Mazzara menegaskan bahwa membiarkan Maignan pergi begitu saja tanpa rencana pengganti yang jelas dapat mengganggu struktur tim dan memicu dampak berantai pada performa serta kondisi internal klub. Menurutnya, perpanjangan kontrak adalah langkah paling logis dan mendesak yang harus diambil manajemen. Kehadiran Maignan dianggap vital, dan kehilangan sosok pemimpin seperti dirinya akan menjadi pukulan besar yang sulit diterima oleh klub maupun para pendukung.