Real Madrid memasuki periode penuh tekanan setelah kekalahan 0-2 dari Celta Vigo di Bernabéu memunculkan kembali keraguan terhadap arah tim di bawah Xabi Alonso. Pertemuan antara Florentino Pérez dan jajaran direksi dilakukan untuk membahas kondisi terkini, terutama menjelang duel penting Liga Champions melawan Manchester City. Kekalahan tersebut dianggap sebagai langkah mundur setelah kemenangan meyakinkan pada laga sebelumnya, sekaligus memperlebar jarak di papan atas menjadi empat poin di belakang Barcelona.

Performa kurang stabil dalam lima laga liga terakhir membuat posisi Alonso berada dalam sorotan tajam. Dewan klub dikabarkan mulai mempertimbangkan opsi pengganti jika hasil melawan Manchester City tidak memuaskan. Dua nama yang mencuat sebagai kandidat adalah Zinedine Zidane, yang belum kembali melatih sejak meninggalkan Madrid, dan Álvaro Arbeloa yang saat ini membesut Castilla. Keputusan ini turut dipicu oleh ketidakpuasan terhadap pengelolaan ruang ganti dan lambatnya proses perpanjangan kontrak Vinícius Júnior.

Kekhawatiran juga muncul terkait performa beberapa pemain kunci seperti Jude Bellingham dan Fede Valverde yang dinilai menurun. Situasi ruang ganti disebut diwarnai rasa bersalah bersama antara pelatih dan pemain, karena belum mampu menyesuaikan diri dengan metode latihan dan taktik Alonso. Manajemen juga menilai pendekatan Alonso dalam membangun kedisiplinan tim terlalu lunak, sementara keberadaan sosok pemimpin alami seperti Luka Modric, Lucas Vázquez, dan Dani Carvajal semakin berkurang pengaruhnya di lapangan.

Masalah Madrid semakin bertambah ketika Éder Militão dipastikan absen minimal tiga bulan akibat cedera otot paha kiri. Hasil pemeriksaan menunjukkan adanya robekan pada tendon yang memerlukan pemantauan ketat selama masa pemulihan. Cedera ini menambah pemain yang harus menepi dan memperburuk kondisi skuad yang sudah melemah. Semua masalah tersebut menjadi tantangan besar bagi Alonso, yang kini berada dalam situasi krusial terkait masa depannya di klub ibu kota Spanyol tersebut.